Header Ads

Siapa Bilang Mahasiswa Ga Bisa Ber-Investasi ?

Sumber : https://artikel.rumah123.com/

Bagi masyarakat kita, menyandingkan kata 'mahasiswa' dan 'investasi' bukan merupakan hal yang wajar alias tabu. Investasi itu perlu banyak uang, dan mahasiswa hanya bisa menghabiskan uang. Begitulah stereotip yang ada di masyarakat umum. Memang tidak bisa dipungkiri, karena sebagian besar dari mahasiswa kita kebanyakan atau malah mayoritas memang masih 'minta jajan' orang tua. Ya, namanya juga uang jajan, peruntukannya ya untuk jajan. Anak-anak kita jarang sekali mendapat akses ilmu bagaimana mengelola uang. Jangankan untuk investasi, uang cukup sampai akhir bulan saja sudah merupakan prestasi yang patut diapresiasi. Ya ga sih? Belum lagi stigma yang mengatakan bahwa 'Investasi itu barang mahal' dan hanya bisa dilakukan oleh orang-orang yang kantongnya sudah tidak muat lagi diisi uang, turut menjadikan jarak antara mahasiswa dan investasi semakin lebar.

Tapi ya jangan pesimis dulu, karena katanya dimana ada kemauan disitu ada jalan. Dan nyatanya memang banyak sekali jalan yang bisa ditempuh untuk berinvestasi dengan modal 'uang jajan' alias kecil. Jalannnya sudah ada, hanya saja rambu-rambu penunjuk jalannya yang belum terpasang dengan benar. Jalan untuk invetasi bagi orang-orang berkantong tipis sudah ada, hanya saja sebagian besar dari kita belum tahu ilmunya, belum tahu bagaimana caranya. Yang bener ni? Bener, ciyus dah. Hehe.

Punya Uang 1 juta, mau diapakan ?
Dengan uang 1 juta, Anda bisa mencoba minimal tiga invetasi yang sedang tren saat ini. Bagi Anda yang suka tantangan, Anda bisa mencoba 'bermain' saham. Salah satu sekuritas yang menawarkan modal kecil untuk masuk dunia saham adalah BNI Sekuritas (bukan iklan). Hanya dengan modal 1 juta rupiah saja, Anda sudah bisa bertransaksi di pasar modal. Atau jika Anda belum begitu berani mengambil resiko saham yang sangat fluktuatif, Anda bisa berinvestasi emas. ANTAM (Aneka Tambang, perusahaan BUMN) menawarkan emas batangan mulai dari ukuran 1 gram, 5 gram, 10 gram, dan seterusnya (1 gram emas saat ini kurang lebih adalah 610rb rupiah). Atau bisa juga dengan mengikuti kredit emas yang sudah mulai banyak ditawarkan oleh berbagai bank. Atau bisa juga mencoba emas dalam bentuk dinar (koin emas) yang ditawarkan oleh geraidinar.com (sekali lagi, bukan iklan). Jika saham terlalu beresiko dan emas memberi return yang menurut Anda terlalu sedikit, Anda bisa mencoba reksadana. Saat ini banyak sekali reksadana murah yang ditawarkan, mulai dari harga 100rb an. Transaksinya pun mudah karena bisa dilakukan secara online.

Lantas, apa untungnya berinvestasi? Kenapa tidak menabung di bank saja? Toh menabung di bank juga dapat bunga? Memang benar menabung di bank akan mendapatkan bunga. Tapi coba perhatikan berapa nilai bunga yang kita peroleh dari bank? Untuk tabungan senilai 10 juta rupiah saja di bank manapun, bunga yang bisa didapatkan tidak akan lebih dari 5 ribu rupiah (kurang dari 0,05% nya). Sedangkan tiap bulan, bank mengenakan biaya administrasi senilai kurang lebih 5-10 ribu rupiah plus biaya ATM senilai kurang lebih 10 ribu rupiah juga. Apa artinya? Artinya jika Anda menabung di bank senilai 10 juta rupiah dan disimpan selama bertahun-tahun, Anda tetap tidak bisa membelikan pacar Anda sekuntum 'bunga mawar' dari bunga bank tersebut.

Lalu, apakah dengan berinvestasi kita bisa mendapatkan untung yang lebih besar dari bunga bank? Jawabannya bisa iya bisa tidak, tergantung Anda. Kalau Anda mau belajar, rajin mencari ilmu, dan sedikit beruntung Anda bisa dapat untung. Tapi sebaliknya, jika Anda asal-asalan, besar kemungkinan akan rugi. Tapi bukankah disitu tantangannya? Tidak ada kata rugi dalam belajar bukan?

Terakhir, sebagai motivasi dan gambaran, berikut adalah fakta-fakta di dunia investasi dalam setahun terakhir :
1. Emas
Selama setahun terakhir harga emas cukup berfluktuasi dengan harga terendahnya di kisaran 580rb dan harga tertinggi di kisaran 620rb per gram nya. Artinya, jika Anda bisa memprediksi dan membeli di harga terendahnya dan menjual di harga tertingginya, Anda bisa mendapat keuntungan 40rb per gram nya atau sekitar 6%. Cukup lumayan bukan dibandingkan hanya menyimpan uang di bank ? Untungnya lagi, selama ini harga emas selalu sejalan dengan inflasi. Apa itu inflasi ? Gampannya jika harga barang kebutuhan sehari-hari Anda seperti beras, daging, sampai sabun colek naik, maka harga emas pun akan ikut naik.
2. Reksadana
Ada berbagai macam produk reksadana mulai dari yang pergerakannya cenderung stabil hingga sangat berfluktuasi. Nah, untuk itu Anda perlu menyesuaikan kepribadian Anda dulu sebelum memutuskan jenis reksadana mana yang ingin dibeli. Jangan sampai Anda membeli reksadana saham ketika Anda mudah jantungan. Sebagai gambaran dan motivasi buat Anda, dalam periode setahun ini gain/kenaikan nilai reksadana berkisar di angka 5-10%. Artinya jika Anda membeli reksadana seharga 10 juta rupiah di awal tahun, Anda bisa mendapat tambahan uang sebesar 1 juta rupiah di akhir tahun.
3. Saham
Dibandingkan dengan dua produk sebelumnya, investasi saham memang lebih beresiko. Tapi tak ada salahnya mencoba bukan? Namanya juga belajar, butuh pengorbanan. Tak  ada yang gratis di dunia ini. Sebagai gambaran umum tentang pergerakan saham, di awal tahun ini IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan) Indonesia berada di kisaran 5300, sedangkan saat ini (06/12/2017) sudah berada di angka 6040, artinya terjadi kenaikan sekitar 13%. Bukan angka yang sedikit tentunya.

Nah, itu tadi sedikit gambaran umum tentang investasi. Semoga tulisan ini bisa menjadi pembuka jalan bagi Anda-Anda yang ingin belajar berinvestasi.

Tidak ada komentar