Header Ads

Berkat PBV, Bisa Raih Gain 40% Dalam 6 Bulan! Wow!

Salah seorang admin muda kami, sebut saja Pikachu (kebetulan beliau sangat suka dengan karakter Pokemon, terutama Pikachu), baru-baru ini mengungkapkan betapa bahagianya dirinya karena portofolio sahamnya berhasil naik 40% hanya dalam waktu kurang lebih 6 bulan. Wow. Sebuah angka yang tidak kecil dalam dunia investasi. Bahkan IHSG saja yang mencetak rekor tertinggi tahun lalu, hanya naik sekitar 22% saja. Artinya Pikachu ini bisa mengalahkan IHSG, bahkan hampir dua kali lipatnya. Lalu, apa rahasianya? 


Menurut pengakuannya, Pikachu sudah mulai belajar saham sejak dua tahun yang lalu, akan tetapi baru bisa menemukan cara dan ritme yang pas dengan karakter beliau baru sekitar 6 bulan yang lalu. Beliau mengungkapkan bahwa di awal-awal masuk dunia saham, dirinya hanya coba-coba, kemudian tahu analisa teknikal dan fundamental. Sempat mencoba-coba trading dan fokus di analisa teknikal, tapi gagal dan rugi hampir 50%. "Trading itu bikin deg-deg an. Ga bisa saya. Bisa jantungan. Tiap hari, jam, menit harus selalu mantengin harga dan grafik. Ga bisa kerja saya.", ungkap beliau. 

Dari pengalaman itu, beliau kemudian mencoba mempelajari analisa fundamental secara lebih mendalam. Mulai dari melihat laporan keuangan, EPS, PER, DER, ROA, ROE, PBV, Deviden, dan lain-lain. Usahanya tak gagal, tapi juga belum bisa dibilang berhasil. Semua tips dan saran dari berbagai buku dan web/blog diikuti, tapi malah membuat bingung, karena sangat sedikit emiten yang bisa memenuhi semua kriteria yang disyaratkan, seperti EPS harus sekian, Nilai deviden meningkat, PBV kecil, DER di bawah 2, dan lain-lain. Sampai akhirnya Pikachu menemukan intisari dari semua analisa-analisa itu. "Hanya tiga ternyata : PBV, DER, dan laku ga di pasar", kata beliau.

PBV (Price Book Value) dan DER (Debt-Equity Ratio) berguna untuk melihat seberapa potensialnya sebuah emiten. "PBV dan DER harus lebih kecil dari 1. DER bisa ditoleransi sampai 2. Kalau lebih dari itu, buang!", terangnya. Sementara itu, syarat ketiga yaitu "laku di pasar" berguna untuk menunjukkan bahwa peminat emiten ini banyak. "Implikasinya bisa bermacam-macam. Pertama, pergerakan sahamnya lebih dinamis, jadi kemungkinan naiknya akan lebih cepat. Nilai jual dan tawarnya ada. Dua, kalau mau dijual sewaktu-waktu gampang. Jangan sampai beli saham yang kalau mau dijual lagi ga bisa, rugi kita. Mandeg (baca: berhenti) uang kita disana!".

Menurut pengalamannya tersebut, Pikachu mengungkapkan bahwa, dalam berkecimpung di dunia saham, kita memang harus tahu karakter kita seperti apa, dan teknik apa yang pas dengan karakter kita. Jangan sampai jiwanya fundamentalis tapi pakai ilmunya orang technical ataupun sebaliknya. Namun di luar itu semua, "Langkah pertama harus dicoba! Coba masuk dulu, walaupun dengan modal kecil! Pertama kali saya masuk dunia saham, modal cuma 1jt. Sekarangpun baru 10jt, levelnya masih level anak TK. Kalah  jauh sama yang memang punya modal besar. Tapi ya ga perlu minder, karena kemampuan kita memang baru segitu. 10jt kalau bisa untung 40% kan juga lumayan. Hehe. Mudah-mudahan dari 10jt bisa jadi 10 milyar. Hehe".

Nah, jika Pikachu bisa, harusnya Anda  pun lebih bisa lagi, karena sekarang Anda sudah tahu ilmunya, bukan? Selamat belajar!

Tidak ada komentar